Rabu, 07 Mei 2014

AKU DAN KEHIDUPANKU


Di sini, pada kesempatan yang bagus ini, saya ingin berbagi sedikit tentang pengalaman hidup yang sudah hampir menginjak 19 tahun ini. Pengalaman hidup yang sangat berharga, tidak semua bisa diungkapkan dengan kata-kata. Pengalaman yang mungkin tidak bisa terulang kembali, hanya dijadikan kenangan yang tak terlupakan dan pelajaran di kemudian hari. Hari demi hari pasti kita berusaha untuk menjadi yang lebih baik lagi dan lebih tegar dalam menjalani kehidupan.
Dalam dunia ini, tidak mungkin seorang manusia bisa hidup sendiri, meskipun punya banyak keahlian. Saya dapat mengatakan begitu karena kehidupan ini penuh tantangan. Kehidupan ini penuh lika-liku, kadang lurus kadang ketemu simpangan (dua atau lebih pilihan). Ketika berada di persimpangan itulah puncak kebingungan, yang sering dikatakan para remaja sekarang dengan kata “GALAU”. Pilihan sebenarnya ada di tangan sendiri, tapi ketika ingin memilih yang satu, yang lain juga penting. Pada keadaan inilah sangat dibutuhkan hubungan vertikal dan hubungan horizontal (bingung ya sama hubungan vertikal dan horizontal? Sorry dech...:)). Oke dech saya jelasin. Hubungan vertikal itu maksudnya hubungan antara manusia dengan Tuhan-Nya dan hubungan horizontal itu hubungan antara manusia dan manusia. Pada waktu inilah kita sangat membutuhkan Allah SWT untuk mendapat petunjuknya. Kita juga membutuhkan sesama, terlebih orang yang dekat dengan kita seperti keluarga dan sahabat, untuk meminta saran dari mereka agar kita bisa menentukan pilihan yang terbaik. Satu hal yang saya akui sahabat itu sangat berarti dalam hidup.

Okelah, kali ini saya akan berbagi sedikit cerita tentang salah satu sahabat. All, percaya ga saya baru menemukan sahabat ketika saya duduk di bangku MTs (sederajat SMP)??? Yups, saya baru menemukan seseorang yang benar-benar pantas disebut sahabat pada saat duduk di kelas VIII. Dia  seseorang yang sangat baik, asyik dan enak di ajak curhat. Yah, dia akhirnya menjadi sahabat baik saya, bisa di bilang terbaik sampai sekarang. Saya sering minta saran sama dia ketika ada bikin saya bingung. Menurut saya dia orang yang paling asyik untuk di ajak curhat dan saya percaya sama dia. Oh ya, jangan pikir dia Cowo ya... karena itu 100% salah, dia cewe tulen.
Dia tidak hanya partner dalam hal berbagi cerita, tapi juga dalam hal berbagi ilmu. Dia hebat dalam bidang yang tidak terlalu saya kuasai dan saya bisa dalam bidang yang tidak terlalu dikuasainya. Kami sering bekerja sama dalam hal pelajaran. Kami sering bertukar informasi dan melakukan diskusi dengan teman-teman yang lain ketika ada yang tidak dimengerti.
Pada jenjang SMP saya juga menemukan dua sahabat yang lain, namun tidak begitu akrab. Pada akhir kelas IX hubungan kami dengan salah satu dari mereka berdua kurang baik. Ada suatu masalah yang tidak begitu saya mengerti. 
Seiring berjalan waktu, tibalah waktu perpisahan dengan teman-teman di jenjang SMP. Pada awalnya, kami takut untuk berpisah. Dia berencana meneruskan ke sekolah kejuruan dan saya memilih ke SMA. Kami takut hubungan kami tidak sebaik waktu satu sekolah. Tapi, seharusnya ketakutan itu ada, karena yang namanya sahabat pasti ada saat dibutuhkan. Seorang sahabat bisa mengerti sahabatnya. Namun takdir berkata lain, kami kembali berada di satu sekolah, yaitu di salah satu SMA Negeri dekat rumah. Beruntung pada kelas awal kami berada dalam satu kelas. Jadi kami masih bisa sharing cerita dan pelajaran seperti dulu. Pada kelas awal ini, kami mendapatkan sahabat baru dari salah satu sekolah yang cukup hebat. Itu artinya saingan kami cukup berat (dalam hal pelajaran).
Pada tingkat dua kami mulai terpisah, tapi kelasnya masih bersebelahan. Saya jadi jarang cerita sama dia, begitu juga dia. Kalau ketemu paling hanya sekedar menyapa dan berbincang sebentar, habis itu kembali ke kesibukan masing-masing. Pada waktu itu, kami sama-sama mengerti dengan adanya kesibukan masing-masing.  
Ketika tingkat tiga sampai sekarang pun kami terpisah. Setelah lulus dari jenjang SMA, kami sama mengambil jurusan keguruan namun beda prodi. Dia mengambil prodi fisika, sedangkan saya sendiri mengambil prodi guru Sekolah Dasar. Namun perpisahan itu tidak membuat kami saling jauh. Kami masih tetap saling berkomunikasi dengan baik. Kami juga masih sering ngumpul dan pergi hang out bareng sama sahabat yang lain. Harapan kami hanya satu, kami bisa menjadi sahabat yang baik seumur hidup.

Nah, itu tadi sedikit cerita mengenai sahabat saya. Ingat lho guys sahabat bisa membuat hidup kita lebih berwarna. Kehidupan yang selama ini selalu dipenuhi canda, tawa dan tidak jarang ada tangis didalamnya bisa dilewati dengan sahabat dan keluarga tercinta dan itu akan lebih asyik.   

Jumat, 02 Mei 2014

Aku dan Kehidupanku :)

       Assalamualaikum temanss :)

       Hmmm berhubung ini tugas Aplikasi Ilmu Komputer dan disuruh bikin blog, jadi yaudah, aku kembali nge-blog setelah sekian lama absen nge-blog :D

        Hai Perkenalkan, aku Sri Wahyuni, tapi lebih sering dipanggil dengan nama ‘Chubby’. Koq bisa? Ya itu karena dulunya pipi aku tembem banget tpi sekarang agak tirus dikiiitt bangett heemm tapi syukuri apa adanya aja deh yaa J

          Next.. aku mau nulis sesuai dengan tema tugas yaituu “aku dan kehidupanku”. Biar lebih gampang, aku mau nulis tentang kehidupanku di kampus karena waktuku lebih banyak dihabisan di kampus..

           Waktu aku pertama kali menyandang gelar menjadi mahasiswi PGSD Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru angkatan 2013, aku benar-benar sendirian kala itu, ya jelas saja, aku mendaftar sendiri karena teman-teman seangkatan milih daftar di kampus lain atau bahkan teman-teman ku dulu menjadi kakak tingkat di kampus ku. Iya kakak tingkat, apakah kalian merasa aneh? Begini, aku sempat menunda masuk sekolah umum sehabis SD jadi di kampus aku, temanku yang seangkatan waktu SD dulu itu kini menjadi kakak tingkatku. Konyol memang kalau ketemu mereka itu seperti tidak sopan karena aku memanggil mereka dengan panggilan kepada teman-teman satu semester, tapi tidak apa-apa kan mereka temanku juga kaann.. gak ada istilah kualat untuk itu :D

             Oke lanjut...

              Setelah ituu namanya juga mendaftar sendiri tanpa barengan dengan teman akrab jadi ya kujalani saja, yang mau berteman syukur alhamdulillah.. kalau tidak ada yaa sudahlah.. pokoknya niatku aku hanya ingin fokus di kuliah aja,, toh nanti juga aku bakal dapat teman fikirku kala itu.

             Hari demi hari, waktu demi waktu,, menjelang akhir semester 1, aku mulai merasakan kehidupan yang baru, aku mulai akrab dengan teman-teman baru, dan alhamdulillah awet hingga sekarang :D

              Terus dimana cerita kehidupannya -_- ??

             Hehehe tenang-tenang,, ini lagi kuceritakan kok..

              Kehidupan di semester 2 ini aku rasakan makin hidup, diawali dengan kelompok presentasi yang rata-rata semuanya aku kenali dan akrab, kemudian persahabatanku yang makin akrab dengan seseorang, bukan seseorang sih, sahabat aku banyak, ada Nana Fithriyana (yang jadi partnerku di tugas ini J), ada Evin Ruvi Nuary, ada Norainah, Nur Hilda, dll. Tapi yang paling gress dengan.......
Dengan............... deeennngggaaaaaaannnnnnnn.................... TARAAA!!! (lebaynya wkwkwkwk) dia adalah Taufiq Mauliadi :D .

              Dan kami berdua pun menjadi sahabat sejati, menjadi barbeque yang me rainbowkan suasana kampus..
              Mau buktinya?
               Salah satu diantara kami tidak ada seisi kampus langsung hampa bagaikan lempeng tanpa pisang.. iyaa kaann.. iyaa ngakuu aja dehh kaliaann hahahahaha :p

               Tapi klo jujur sih, sejak sahabatan dengan dia,, kehidupanku menjadi lebih hidup dan berwarna,, kami saling belajar dan menyemangati agar impian kami 4-5 tahun kedepan menjadi sukses itu menjadi kenyataan. Tentu saja kekonyolan akan selalu menghiasi kehidupan, tapi itulah bumbunya :D

“kita bisa menjadi barbeque yang sering dipakai orang menjadi bumbu kentang goreng ataupun snack, dan kita bisa menjadi rainbow yang mewarnai langit. Yakinlah kita bisa sesukses barbeque dan kita bisa mewarnai kehidupan seperti rainbow. Tanpa 2 hal itu, kita hanyalah lempeng tanpa pisang yang hambar, yang tidak ada semangat hidup”

             Sekian dulu tulisan-tulisan iseng dari kuu.. see you next time.. bye bye.. wassalamualaikum :)